Viral Pria Jalan Kaki 136 Km Demi Akad Nikah, Lewati Longsor Aceh

Foto pernikahan Ahmad handoko dan Uliya yang menggelar akad nikah pada (8/12/2025). Kisah Handoko viral di media sosial karena berjalan kaki dari Takengon menuju Lhoksukon demi mengejar akad nikah.

Aceh – Kisah perjuangan seorang pria di Aceh untuk melangsungkan akad nikah viral di media sosial, menyentuh hati banyak warganet. Pria bernama Handoko ini, melalui akun Instagramnya @handoko_115, membagikan momen dramatis perjalanannya dari Takengon menuju Lhoksukon, yang harus ia tempuh dengan berjalan kaki.

Handoko terpaksa menempuh rute panjang dan ekstrem tersebut karena akses jalan tertutup total akibat bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Dari Takengon menuju Lhoksukon jaraknya mencapai 136 km dan memakai waktu lebih dari tiga jam jika ditempuh dengan berjalan kaki.

“Rela jalan kaki dari Takengon ke lhoksukon demi akad nikah🥹🤲💪,, Lekas membaik Aceh🤲🥹#bencanaaceh #benermeriah #acehutara,” tulis keterangan akun Instagram @handoko_115.

Dalam video dan foto yang diunggah terlihat dirinya bersama beberapa pelintas lain harus menyusuri jalur yang penuh lumpur, bebatuan, dan melewati titik longsor demi mencapai tempat calon istrinya. Unggahan tersebut juga menampilkan visual kondisi jalur pegunungan yang rusak parah.

Terlihat jelas tumpukan material longsor berupa batu dan tanah yang menutup badan jalan, serta medan licin dan berlumpur yang harus dilewati. Bahkan di beberapa titik, jalanan aspal terlihat terputus akibat ambles.

Postingan tersebut sudah ditonton lebih dari 26,9 ribu kali dan mendapatkan banjir komentar dari warganet yang memberikan doa dan semangat.

“Samara ya bang, titip salam buat calon istri, semoga kalian selalu di lindungi dan diberikam keturunan soleh dan soleha,” kata pengguna Instagram @merahjingga99.

“Tetap semangat abangku🔥🙌,” ujar akun @yoga_pratama_805.

“Semoga sakinah mawaddah warahmah Allah bri🤲,” ucap akun @nurulhidayah_wn.

Konfirmasi Wolipop

Kisah perjuangan Ahmad Handoko (25 tahun) yang nekat berjalan kaki ratusan kilometer melewati jalur bencana alam dari Takengon ke Lhoksukon demi melangsungkan akad nikah, menjadi sorotan warganet. Handoko, yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja dan pembalap daerah di Atu Lintang, Takengon, membagikan kisahnya kepada Wolipop mengenai rintangan yang ia hadapi demi menikahi calon istrinya, Uliya (21 tahun).

Saat dihubungi, Handoko memberikan kabar baik. Ia sudah berhasil melangsungkan pernikahan dan kini berada di rumah sang mertua.

“Alhamdulillah saya sehat dan saya sekarang berada di rumah mertua saya dan Alhamdulillah saya sudah menjalankan akad nikah tanggal 8 Desember 2025 kemarin,” kata Handoko kepada Wolipop.

Ia menceritakan, keputusannya untuk berjalan kaki didasari oleh kondisi jalan yang terputus total akibat longsor dan banjir bandang di beberapa titik. Handoko harus menempuh perjalanan bertahap dari Takengon menuju Lhoksukon, yang biasanya ditempuh dalam beberapa jam dengan kendaraan normal.

“Berapa lamanya saya kurang memperhatikan yang jelas saya awal berangkat dari rumah saya di Atu Lintang menuju Buntul itu numpang dengan kawan naik motor, sampai Buntul saya bermalam di rumah saudara kawan saya pada tanggal 4 Desember, pada tanggal 5 saya lanjut (jalan kaki),” tuturnya.

Medan Ekstrem dan Rute Jalan Kaki

Perjalanan terberat adalah saat ia harus menempuh jalur yang rusak parah. Handoko memperkirakan ada sekitar tujuh kilometer jalan yang terputus total sehingga tidak bisa dilewati kendaraan, memaksanya berjalan kaki.

“Saya berjalan dari Buntul sampai Gunung Salak kurang lebih empat jam perjalanan. Sampai Gunung Salak baru saya numpang lagi sama orang sampai Lhokseumawe. Sampai Lhokseumawe baru saya lanjut lagi ke Lhoksukon,” jelasnya.

Ia tidak sendirian di sebagian rute. “(Jalan kaki) Bersama teman empat orang sampai di Kem cuma dari Kem ke Lhokseumawe sama kawan saya dari Kuala Simpang,” lanjut Handoko.

Rintangan yang dihadapi pun bukan main-main. “Rintangannya melewati jalan yang putus dan lumpur, harus mendaki di tebing yang berada di sungai.”

Keluarga Tidak Bisa Hadir

Karena parahnya kerusakan jalan, Handoko terpaksa berangkat seorang diri. Ia mengakui, hatinya sedih karena momen sakral tersebut tidak dihadiri orang tua dan saudara kandungnya.

“Tidak ada yang ikut saya berangkat sendiri dari rumah. Sayang akad tanpa kehadiran orang tua dan abang saya. Karena jalan putus jadi saya memutuskan berangkat akad sendirian. Dan kebetulan ada saudara kuliah di Lhokseumawe dia saya minta buat jadi saksi,” ungkapnya lirih.

Meskipun keluarganya dalam kondisi aman, dampak bencana di kampung halamannya sangat terasa. “Alhamdulillah (keluarga) aman semua cuma dampaknya yang parah kak beras langka, bahan bakar dan bahan pangan lainnya.”

Saat ini, Handoko bersyukur berada di Lhoksukon karena pasokan makanan masih lebih aman. “Untuk saat ini saya berada di Lhoksukon jadi masih aman yang susah itu di Takengon dan bener meriah. Harus jalan kaki juga kalau mau beli beras,” pungkasnya.

Gempa Dahsyat M7,6 Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan

1. Gempa M7,6 Mengguncang Jepang

Gempa tersebut terjadi di lepas pantai pada pukul 23.15 waktu setempat (14.15 GMT). Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyampaikan bahwa gelombang tsunami hingga sekitar tiga meter berpotensi menerjang kawasan pesisir timur laut negara tersebut.

Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Prefektur Hokkaido, Aomori, dan Iwate. Beberapa pelabuhan dilaporkan mengalami kenaikan muka air laut antara 20 hingga 50 sentimeter.

JMA menjelaskan bahwa pusat gempa berada sekitar 80 kilometer dari garis pantai Prefektur Aomori, dengan kedalaman sekitar 48 kilometer.

Berdasarkan skala intensitas seismik Jepang, getaran gempa di Aomori mencapai kategori “enam atas”, yaitu tingkat guncangan yang dapat membuat seseorang sulit berdiri dan memaksa mereka untuk merangkak. Pada skala ini, perabot berat berpotensi tumbang, sementara ubin dinding dan kaca bangunan rentan mengalami kerusakan.

Sejumlah layanan kereta yang dioperasikan East Japan Railway dihentikan sementara sebagai langkah antisipasi. Wilayah tersebut sebelumnya pernah terdampak gempa besar magnitudo 9,0 pada Maret 2011.

Pihak pengelola menyatakan bahwa tidak ada gangguan pada fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir yang berada di bawah operasi Tohoku Electric Power maupun Hokkaido Electric Power. Namun, Tohoku Electric melaporkan bahwa ribuan pelanggan mengalami pemadaman listrik.

Jepang sendiri merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik tertinggi di dunia. Gempa bumi tercatat terjadi hampir setiap lima menit di wilayah tersebut. Berada di kawasan “Cincin Api Pasifik”, yang dikenal memiliki banyak gunung berapi aktif dan palung samudra, Jepang menyumbang sekitar 20 persen dari gempa bumi global berkekuatan 6,0 atau lebih.

Warga di Himbau Waspada,BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Menjelang Nataru Wilayah Jawa-Bali

Warga Di Himbau Waspada,BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Menjelang Nataru Wilayah Jawa-Bali

Awan gelap dan hujan lebat

BMKG mengeluarkan peringatan dini. Cuaca di Jawa dan Bali diprediksi ekstrem saat libur Natal dan Tahun Baru. Hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi berpotensi terjadi. Warga diminta tetap waspada.

Cuaca Tidak Stabil Menjelang Nataru

BMKG menyebut pola angin berubah cepat. Udara basah meningkat. Awan hujan tumbuh dalam waktu singkat. Ini membuat hujan deras lebih sering muncul sepanjang Desember.

Dari analisis BMKG, ada penguatan fenomena monsun Asia. Awan badai juga lebih aktif di wilayah Jawa. Kondisi ini memicu potensi cuaca ekstrem.

Wilayah Berisiko Terdampak

BMKG memetakan zona rawan. Daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali masuk kategori waspada.

BMKG menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi berpotensi memicu banjir. Risiko longsor juga meningkat di area pegunungan dan lereng curam.

BMKG Minta Warga Tidak Panik

BMKG memastikan informasi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan. Cuaca ekstrem bukan hal baru saat musim hujan. Namun warga tetap diminta berhati-hati.

BMKG juga meminta masyarakat mengecek prakiraan cuaca harian. Semua data ada di aplikasi resmi dan kanal sosial BMKG.

Aktivitas Laut Perlu Perhatian Serius

Gelombang tinggi berpotensi muncul di selatan Jawa. Peringatan ini penting bagi nelayan dan operator kapal kecil. Wisatawan pantai juga diminta menjaga jarak dari bibir pantai.

Gelombang tinggi di laut selatan

Langkah Waspada untuk Masyarakat

  • Hindari berlindung di bawah pohon saat hujan deras.
  • Periksa kondisi rumah. Terutama saluran air dan atap.
  • Kurangi perjalanan malam saat hujan lebat.
  • Perhatikan informasi resmi BMKG.

Internal Links Terkait

Kesimpulan

BMKG menegaskan prediksi ini penting untuk keselamatan. Cuaca ekstrem di Jawa-Bali selama Nataru harus disikapi dengan waspada. Warga diminta tetap tenang dan mengikuti informasi resmi.

Viral! Bahan Bakar Baru Bernama Bobibos – Emisi Nyaris Nol?

Viral! Bahan Bakar Baru Bernama Bobibos – Emisi Nyaris Nol?

✍️ • ⏱️ 2 menit baca

Ilustrasi bahan bakar Bobibos yang disebut ramah lingkungan dan emisi nyaris nol.

Bobibos sedang viral di media sosial. Produk ini disebut sebagai bahan bakar baru buatan Indonesia. Klaimnya menarik: emisi nyaris nol dan angka RON mencapai 98.

Apa Itu Bobibos?

Bobibos singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia. Bahan bakar ini dibuat dari campuran bahan nabati dan kimia ramah lingkungan. Menurut pembuatnya, Bobibos bisa digunakan di mesin bensin biasa tanpa modifikasi besar.

Klaim tersebut terdengar menjanjikan. Namun, Kementerian ESDM menyebut belum ada hasil uji resmi yang membuktikan hal itu. Bobibos masih dalam proses pengujian di laboratorium.

Tanggapan Pemerintah

Dirjen Migas menjelaskan bahwa inovasi energi seperti Bobibos patut diapresiasi. Tapi, bahan bakar baru harus melewati tahap pengujian dan sertifikasi yang ketat. Tujuannya agar aman dan sesuai standar nasional.

ESDM juga menegaskan, masyarakat sebaiknya menunggu hasil resmi sebelum mencoba produk semacam ini di kendaraan.

Fakta Lapangan

Beberapa penguji mandiri menyebut Bobibos punya bau lebih lembut dibanding bensin biasa. Uji pembakaran awal menunjukkan sisa asap lebih sedikit. Meski begitu, hasil itu belum diakui secara resmi oleh lembaga energi.

Potensi untuk Indonesia

Jika terbukti benar, Bobibos bisa jadi langkah besar bagi energi bersih nasional. Produksi lokal juga bisa mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil. Namun, klaim besar butuh bukti besar pula.

Kesimpulan

Bobibos menarik perhatian karena janji “emisi nyaris nol”. Tapi fakta ilmiah masih harus dibuktikan. Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu melihat data uji resmi sebelum menilai kebenarannya.

Untuk berita serupa, kunjungi kategori Energi Terbarukan kami.

Kata Kunci: Bobibos bahan bakar baru, emisi nyaris nol, energi ramah lingkungan, berita energi Indonesia

Sumber: Kementerian ESDM, media nasional